Trenggalek - Kasus Tukinem (51) yang meninggal dunia akibat digelonggong air dan disumpal kain oleh lima anggota keluarga dan kerabatnya jadi perhatian publik. Keluarga korban mengaku sebelum terjadi kekerasan tersebut para pelaku sering mengalami kesurupan dalam dua bulan terakhir.

Salah seorang anak korban Budiyono mengatakan, seluruh tersangka merupakan keluarga besarnya, mulai dari kakak hingga paman dan ipar.

"Mereka (tersangka) sudah menunjukkan sikap aneh selama dua bulan ini, karena sering kesurupan dan tidak normal, kaya orang stres. Tapi itu berlangsung tidak lama, jadi kadang kambuh kadang sehat," kata Budi di rumahnya, Selasa (6/3/2018).



Baca juga: Polisi akan Periksa Kejiwaan Anak dan Kerabat yang Gelonggong Ibu



Menurut Budi, saat mengalami kesurupan, tersangka tidak sampai mengamuk, hanya berjoget dan meronta. Mirip orang yang mengalami kesurupan saat pertunjukan kesenian kuda lumping.

"Sebelumnya itu tidak pernah seperti itu (kesurupan), ya baru-baru ini saja," ujarnya.



Baca juga: Halaman Rumah, Saksi Bisu Aksi Sadis Anak dan Kerabat Gelonggong Ibu



Budi mengaku tidak mengetahui apakah para anggota keluarganya tersebut mengikuti aliran tertentu dan melakukan ritual khusus yang berujung pada penyiksaan dan menewaskan ibu kandungnya.

"Kemarin itu, seluruh barang-barang yang ada di dalam empat rumah disuruh dikeluarkan. Yang sehat-sehat ya menurut saja tidak berani menolak, sepertinya otak itu tertutup, jadi cuma menurut," imbuh Budi.

7 Tersangka adalah RA (anak kandung korban), JB (menantu), JMT (adik kandung), SYN (adik ipar), KTN (adik ipar), APL (keponakan) serta AP (keponakan). Mereka mengaku menggelonggong korban pada Minggu (4/3) dengan dalih pengobatan.
(trw/trw)





pembunuhan keluarga pembunuhan di trenggalek kriminal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Ini Terobos Pelican Cross, Tabrak Perempuan Hingga Tewas

Iannone Tercepat di Hari Kedua

Ngebut, Pengendara Motor Ini Tewas Terjun ke Sungai